Tuesday, August 30, 2016

BAB 3 “Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Barat “

Posted by : Nur Fajriana Putri  Minggu, 30 Agustus  2016

BAB 3
“Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Barat
A. Perlawanan Fisik Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Barat
          1     Perlawanan terhadap Portugis
             Perlawanan Rakyat Demak terhadap Portugis
Pada tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka dengan bantuan Kerajaan Aceh. Penyerangan dipimpin oleh Adipati Unus yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. Pada masa pemerintahan Adipati Unus, Demak melakukan blokade pengiriman beras ke Malaka sehingga Portugis kekurangan makanan.
Upaya Demak untuk mengusir Portugis diwujudkan dengan ditaklukkannya Kerajaan Pajajaran oleh Fatahillah pada tahun 1527.Ketika orang-orang Portugis mendatangi Sunda Kelapa (sekarang Jakarta), terjadilah perang antara Kerajaan Demak yang dipimpin Fatahillah dan tentara Portugis. Portugis pun berhasil dipukuk mundur. Kemudian Pelabuhan Sunda Kelapa diganti namanya menjadi Jayakarta yang berarti kejayaan yang sempurna oleh Fatahillah.
         2.Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Portugis
Portugis mulai mengusik kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam saat berada di Malaka. Portugis berusaha menguasai Kerajaan Aceh Darussalam yang menjadi pusat perdagangan baru setelah jatuhnya Malaka. Pada tahun 1513, Aceh bersama Demak melancarkan serangan ke Malaka, tapi gagal. Portugis pun sama juga gagal melancarkan serangan ke Aceh. Aceh meminta bantuan persenjataan, militer, dan ahli perang dari Turki. Dan bantuan dipenuhi oleh Turki pada tahun 1567. Setelah bantuan dari Turki datang, pada tahun 1568 Aceh bersama Turki menyerang Portugis di Malaka. Portugis terpaksa bertahan mati-matian dalam menghadapi serangan tersebut di Benteng A Famassa. Namun, Portugis dapat menggagalkan serangan dari Aceh.
          3.Perlawanan Rakyat Ternate terhadap Portugis
Perlawanan ternate terhadap portugis – Karena ulah orang-orang Portugis yang serakah, maka hubungannya dengan Ternate yang semula baik menjadi retak. Portugis ingin memaksakan monopoli perdagangan kepada rakyat Ternate. Tentu saja hal itu ditentang oleh rakyat Ternate. Perlawanan terhadap kekuasaan Portugis di Ternate berkobar pada tahun 1533.
Untuk menghadapi Portugis, Sultan Ternate menyerukan agar rakyat dari Irian sampai ke Pulau Jawa bersatu melawan Portugis. Maka berkobarlah perlawanan umum di Maluku terhadap Portugis. Ya, rakyat Maluku bangkit melawan Portugis. Kerajaan Ternate dan Tidore bersatu. Akibatnya Portugis terdesak. Karena merasa terdesak, Portugis lalu mendatangkan pasukan dari Malaka, di bawah pimpinan Antonio Galvao. Pasukan bantuan tersebut menyerbu beberapa wilayah di kerajaan Ternate.
Rakyat Maluku di bawah pimpinan kerajaan Ternate berjuang penuh semangat mempertahankan kemerdekaannya. Tetapi kali ini Ternate belum berhasil mengusir Portugis. Untuk sementara Portugis dapat menguasai Maluku.
Pada tahun 1565 rakyat Ternate bangkit kembali melawan Portugis di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis hampir terdesak, tetapi kemudian melakukan tindakan licik. Sultan Hairun diajak berunding. Untuk itu Sultan Hairun diundang agar datang ke benteng Portugis. Dengan jiwa kesatria dan tanpa perasaan curiga Sultan memenuhi undangan Portugis.
Tetapi apa yang terjadi? Setiba di benteng Portugis Sultan Hairun dibunuh. Peristiwa itu membangkitkan kemarahan rakyat Maluku. Perlawanan umum berkobar lagi di bawah pimpinan Sultan Baabullah, pengganti Sultan Hairun. Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat direbut oleh Ternate. Dengan demikian rakyat Ternate berhasil mempertahankan kemerdekaannya dari penjajahan Portugis.
         4.Perlawanan Kraton Yogyakarta terhadap Penjajahan Bangsa Inggris
Pada saat Inggris berkuasa menggantikan Belanda di Jawa, yang mengisi kekuasaan di pusat adalah Raffles, sedangkan Karesidenan Yogyakarta adalah John Crawfurd. Saat itu, Karesidenan Yogyakarta dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwana II atau Sultan Sepuh. Sultan HB II terkenal keras dan sangat menentang pemerintah kolonial sehingga membuat orang Eropa (Inggris) terganggu. Sikap kerasnya tersebut terlihat ketika Raffles untu pertama kali datang ke Yogyakarta pada bulan Desember 1811. Saat itu, Sultan HB II berani bertengkar dengan Raffles. Selanjutnya, juga terjadi pada awal Januari 1812. Dalam pertemuan ini ada insiden kecil yang terjadi ketika tempat duduk Raffles di Keraton Yogyakarta dibuat lebih rendah dari Sultan HB II. Insiden ini pun berhasil diatasi.
Sultan HB II tidak puas dengan hasil pertemuannya dengan Raffles. Sultan HB II semakin kecewa dengan pemerintah Inggris. Secara diam-diam, Sunan Pakubuwana IV (Sultan PB IV) mengutus Tumenggung Ronowijoyo untuk menghadap Sultan HB II dengan membawa surat. Dalam surat itu, Sunan PB IV mengusulkan kerja sama untuk melawan Inggris dan bila berhasil akan membagi 2 wilayah yang telah dirampas oleh orang Eropa. Sultan HB II menyetujui hal itu dan mengirimkan Tumenggung Sumodiningrat. Kesepakatan tercapai pada awal Mei 1812 di Klaten antara Ronowijoyo dan Sumodiningrat.
Tanpa sepengetahuan Sultan HB II, Sunan PB IV mengutus Patih Cokronegoro untuk menemui putra mahkota Yogyakarta. Cokronegoro menyampaikan bahwa Sunan PB IV menghendaki putra mahkota Surojo naik tahta dan bersedia membantunya. Sunan PB IV menawarkan untuk kerja sama melawan Inggris dan ketika Inggris berhasil diusir dari Jawa, wilayah Jawa akan dibagi 2 antara Surakarta dan Yogyakarta. Rencana ini pun tercium oleh John Crawfurd yang segera mengirimkan berita itu pada Raffles. Setelah mendengar berita tersebut, Raffles memerintahkan Mayor Jenderal Gillespie untuk berangkat ke Yogyakarta dan menyerbu Keraton Yogyakarta.
Pada tanggal 19-20 Juni 1812, Inggris menyerbu Keraton Yogyakarta. Dalam pertempuran 2 hari, Inggris berkekuatan 1000 serdadu berseragam merah. Jumlah itu masih ditambah 500 prajurit Leguin Pangeran Prangwedono dari Mangkunegaran, Surakarta. Sultan HB II yang menghadapi Inggris tidak mendapat bantuan dari Surakarta seperti yang tertulis dalam surat rahasia bahwa Surakarta akan membantu Yogyakarta dalam melakukan perlawanan terhadap Inggris. Perang ini diakhiri dengan menyerahnya Sultan HB II dan dimulainya penjarahan besar-besaran harta, pusaka, dan pustaka Keraton Yogyakarta. Setelah itu, Raffles memerintahkan penangkapan Sultan HB II. Sultan HB II dibawa ke Batavia dan menunggu pengadilan disana. Sultan HB II dijatuhi hukuman pembuangan ke Pulau Penang pada awal Juli 1812. PB IV pun dirampas sebagian wilayahnya.
             5.Perlawanan Rakyat Palembang terhadap Penjajahan Bangsa Inggris
Raffles mengirim 3 orang utusan yang dipimpin oleh Richard Philips ke Palembang untuk mengambil alih kantor sekaligus benteng Belanda di Palembang dan meminta hak kuasa sultan atas tambang timah di Pulau Bangka. Sultan  Mahmud Badaruddin II menolak permintaan itu dengan merujuk pada surat Raffles sebelumnya bahwa kalau Belanda berhasil diusir, Palembang akan menjadi kesultanan yang merdeka. Raffles pun kaget luar biasa setelah mengetahui bahwa dengan cerdas Sultan Mahmud Badaruddin II menjadikan isi suratnya dahulu sebagai legitimasi untuk melepaskan diri dari kekuasaan Inggris.
Raffles pun memilih untuk mengkhianati janjinya tersebut. Ia mengirim ekspedisi perang di tahun 1812 yang dipimpin Mayor Jenderal Robert Gillespie. Ekspedisi pun sampai dalam waktu 1 bulan di Sungai Musi. Sultan Mahmud Badaruddin II juga sudah bersiap-siap menghadapi gempuran tersebut.
Kesultanan Palembang akhirnya jatuh ke tangan Inggris hanya dalam waktu  1 minggu karena pertahanan di Pulau Borang sudah jebol tanpa perlawanan yang berarti. Ternyata adik sultan yang bernama Pangeran Adipati Ahmad Najamuddin telah menjadi komandan yang pengecut bagi pasukannya di pulau yang strategis itu. Mengetahui hal itu, Sultan Mahmud Bdaruddin II segera meninggalkan keraton Palembang dengan membawa seluruh tanda kebesaran kesultanan lalu mempersiapkan perlawanan gerilya terhadap Inggris.
Tanggal 26 April 1812, bendera Inggris sudah berkibar di atas benteng Palembang. Dan tanggal 14 Mei 1812, Najamuddin diangkat oleh Robert Gillespie atas nama Inggris untuk menggantikan kakanya sebagai Sultan Palembang. Tambang timah di Pulau Bangka dan Belitung akhirnya diserahkan oleh sultan boneka ini kepada Inggris. Robert Gillespie ditarik pulang ke Batavia karena keberhasilannya dan digantikan oleh Kapten R. Mearers menjadi Residen Palembang. Pertengahan Agustus 1812, Mearers memimpin pasukannya untuk menyerang Sultan Mahmud Badaruddin II di Buaya Langu, hulu Sungai Musi. Mearers mengalami luka parah dalam pertempuran ini yang akhirnya meninggal di rumah sakit di Muntok.
Mearers digantikan oleh Mayor William Robinson. Tampaknya ia tidak cocok dengan Sultan Najamuddin yang dinilai menjadi sultan yang lemah dan tidak dihargai oleh rakyat. Robinson tidak setuju dengan keputusan Raffles yang mengangkat sultan tersebut, dan juga ia tidak suka dengan kebiasaan Raffles yang suka mengumbar janji, juga pembiaran yang dilakukan Raffles pada peristiwa pembantain paukan Belanda. Atas inisiatifnya sendiri, Robinson mengirim seorang perwira didampingi penerjemah untuk bernegosiasi dengan Sultan Mahmud Badaruddin II, namun gagal.
Pada tangal 19 Juni 1813, Robinson datang sendiri untuk menemui Sultan Mahmud Badaruddin II di Muara Rawas. Misi yang dilaksanakan Robinson pun berhasil. Sultan Mahmud Badaruddin II mau kembali ke Palembang untuk menggantikan adiknya. Akhirnya, tanggal 13 Juli 1813, Sultan Mahmud Badaruddin II kembali ke istananya (keraton besar) di Palembang, sementara adiknya bertempat tinggal di keraton lama.
Raffles sangat tersinggung dengan keputusan Robinson karena tidak meminta pendapatnya dulu. Akhirnya, perjanjian Robinson dengan Sultan Mahmud Badaruddin II dibatalkan sepihak. Robinson pun dipecat dan ditangkap dengan alasan menerima suap dari Sultan Mahmud Badaruddin II. Tanggal 4 Agustus 1813, armada Inggris dipimpin Mayor W. Colebrooke tiba di Palembang untuk menurunkan Sultan Mahmud Badaruddin II dari tahtanya kembali untuk digantikan oleh Sultan Najamuddin. Uang yang dikatakan uang suap untuk Robinson dikembalikan pihak Inggris ke Sultan Mahmud Badaruddin II lengkap dengan bunganya. Dan tanggal 21 Agustus 1813, Sultan Najamuddin kembali menduduki tahtanya di keraton besar.
         B.            Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sebelum dan    
                      Sesudah abad ke 20        
Pada abad ke-16 bangsa Eropa berlayar ke wilayah Timur, diantaranya Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Tujuan mereka adalah mencari rempah-rempah dan juga menyebarkan agama kristen. Setelah sampai Nusantara keserakahan mereka timbul, yang awalnya hanya ingin berdagang tiba-tiba mereka ingin menguasai Nusantara. Keinginan mereka itulah yang melatarbelakangi bangsa Indonesia melakukan perjuangan.
1       Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sebelum abad ke-20
Sebelum tahun 1908, banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai Indonesia. Banyak yang memeras, menyiksa dan merebut hak-hak rakyat Nusantara. Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah hampir dilakukan diseluruh wilayah, terutama di daerah yang menjadi pusat kekuasaan penjajah.
Perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah VOC menggunakan senjata dimulai pada abad ke-17, dimana perlawanan tersebut dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram, Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Iskandar Muda dari Aceh, Untung Surapati, Trunajaya, dan Ibnu Iskandar dari Minangkabau.




Sedangkan yang berjuang pada abad ke-19 antara lain :
o   Thomas Matulesy ata Pattimura dari Maluku (1817)
o   Pangeran Diponegoro, Sentot Prawirodirjo, Kyai Mojo, dan Pangeran Mangkubumi di Jawa (1825-1830)
o   Tuanku Imam Bonjoldari Minangkabau Sumatera Barat (1822-1837)
o   Sultan Mahmud Badaruddin II dari Palembang (1817)
o   Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayat dari Kalimantan (1859-1862)
o   I Gusti Kentut Jelantik dari Bali (1846-1849)
o   Anak Agung Made dari Lombok (1895)
o   Teuku Umar, Panglima Polim, Teuku Cik Di Tiro, dan Cut Nyak Dien dari Aceh (1873-1904)
o   Si Singamangaraja XII dari Batak (1878-1907)
Berbagai perlawanan rakyat Indonesia yang terjadi pada sebelum abad ke-20 seperti perlawanan Diponegoro, Imam Bonjol, Sultan Agung serta perlawanan-perlawanan rakyat lainnya masih dalam batas-batas wilayah yang sempit dan parsial. Akibatnya perlawanan-perlawanan tersebut dapat diredam oleh kekuatan penjajah yang sudah menguasai secara nasional di Indonesia.
Kegagalan perjuangan dengan kekerasan senjata oleh para pahlawan baik ketika melawan Portugis, Belanda, maupun Inggris karena bangsa Indonesia mempunyai beberapa kelemahan, sebagai berikut:
§  Perjuangan bersifat lokal / kedaerahan
§  Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam waktu yang bersamaan
§  Perjuangan pada umunya dipimpin oleh pemimpin yang kharismatik
§  Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan kekerasan senjata
§  Para pejuang mudah diadu domba sehingga sering terjadi perselisihan antar pemimpin di Indonesia
Bangsa Indonesia sadar bahwa penjajah yang terorganisasi dengan baik tidak mungkin dapat dikalahkan oleh perjuangan yang bersifat lokal dan tidak terorganisasi, oleh karena itu strategi perjuangan baru lebih diorganisasi dengan baik agar setelah abad ke-20 menggunakan strategi yang baru dan bisa mengalahkan penjajah.




2       Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sesudah abad ke-20
Perjuangan bangsa Indonesia setelah abad ke-20 merupakan perjuangan yang sudah menunjukkan karakter yang bersifat nasional. Perjuangan nasional juga dikenal dengan istilah Pergerakan Nasional.
Tak hanya bersifat nasional, tapi bersifat perjuangan diplomasi dan organisasi. Corak perlawanan berubah dari pola perjuangan fisik (memakai senjata) menjadi non fisik (diplomasi dan organisasi). Berubahnya corak perlawanan terhadap penjajah pada masa pergerakan nasional terwujud berkat meningkatnya pendidikan di masa itu yang kemudian melahirkan kelompok baru, yaitu kaum intelektual atau golongan terpelajar.
Kesimpulan
Jadi,Negara Indonesia mempunyai berbagai perlawanan terhadap bangsa barat yang berusaha mengambil kekayaan alam diindonesia  dan menguasai daerah-daerah diindonesia contohnya seperti hal yang dijelaskan tadi. SEKIAN TERIMA KASIH
WASSALAMMUALAIKUM WR.WB.

Saturday, August 20, 2016

“KUMPULAN SOAL-SOAL SEJARAH INDONESIA BESERTA KUNCI JAWABAN”


“KUMPULAN SOAL-SOAL SEJARAH INDONESIA BESERTA KUNCI JAWABAN”
 1 .  Sebutkan faktor intern yang mempengaruhi nasionalisme Indonesia ?
          Jawab:
v  Sejarah masa lampau yang gemilang
v  Pengaruh perkembangan pendidikan islam di Indonesia
v  Penderitaan rakyat akibat penjajahan.
   
 2.  Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap tumbuhnya semangat nasionalisme di
     indonesia
Jawab:  
Dengan adanya pendidikan,dapat di didik, di bina, dan di berikan pengarahan      tentang semangat juang dan rasa nasionalisme yang sangat tinggi.
3.  Sebutkan tokoh-tokoh parindra yang duduk di volksraad  ?
     Jawab:
v  Mr.soesanto Tirtoprodjo
v  R.panji
v  Soekarjdo wirjopranoto
v  Woeryaningrat.
  4.  Siapa yang mendirikan serikat dagang islam dan apa tujuannya ?
 Jawab:
ü  Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota solo oleh H.samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik jawa.
ü  Garis yang diambil oleh SDI adalah koperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji islam.
   5.  Mengapa setiap tanggal 20 mei di peringati sebagai hari kebangkitan nasional
  Jawab:
          Karena tanggal 20 mei diperingati sebagai hari berdirinya organisasi Boedi Oetomo,  
organisasi yang pertama memiliki cita-cita Indonesia merdeka.
    6.  Bagaimana awal mula terjadinyna perang paderai di sematra barat ?
   Jawab:
          Adanya perselisihan antara kaum adat dan kaum paderai sebagai akibat dari
          usaha yang dilakukan oleh kaum paderai untuk memurnikan ajaran islam dengan
          menghapus kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran islam
7.  Apa latar belakang di bidang ekonomi yang menyebabkan timbulnya perlawanan
     Patimura?
    Jawab:
Karena adanya tindakan-tindakan pemerintahan belanda yang memberatkan kehidupan masyarakat, seperti sistem penyerahan secara paksa,kewajiban kerja blandong, penyerahan atap dan gaba-gaba,penyerahan ikan asin,dendeng dan kopi.dan beredarnya uang kertas yang menyebabkan rakyat Maluku tidak dapat menggunakan untuk keperluan sehari-hari
   8.  Sebutkan isi perjanjian saragosa ?
Jawab:
                        Spanyol harus meninggalkan Maluku dan menempati daerah kegiatannya di Filipina.
·                       Maluku menjadi daerah kegiatan portugis
   9.  Sebutkan siasat yang di gunakan belanda dalam perlawanan melawan di ponogoro
       jawa tengah ?
      Jawab:
Belanda telah menyiapkan penyergapan dengan teliti. Hari itu juga Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Ungaran, kemudian dibawa ke Gedung Karesidenan Semarang, dan langsung ke Batavia menggunakan kapal Pollux pada 5 April. 11 April 1830 sampai di Batavia dan ditawan di Stadhuis (sekarang gedung Museum Fatahillah). Sambil menunggu keputusan penyelesaian dari Gubernur Jenderal Van den Bosch.
10.Apa saja yang menjadi penyabab kegagalan perlawanan sultan agung terhadap
   Voc?
    Jawab:
ü  karena masih bersifat kedaerahan
ü  belum adanya rasa persatuan
ü  senjata yang belum memadai
      11. Jelaskan peranan dr. sutomo dalam pergerakan nasional?
    Jawab:    
Budi Utomo (ejaan Soewandi: Boedi Oetomo) adalah sebuah organisasi pemuda      yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa. Saat ini tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional 12.  Apa peranan dr. Tjipto Mangunkusumo dalam perjuanagan pergerakan nasional
         Di Indonesia?

Jawab:
Mereka bersama dengan ki hajar dewantara memperjuangkan pendidikan nasional, kalau
tdk salah mendirikan indische partij
13. Siapa yang menjadoi ketua kongress pemuda 2?
Jawab:
Sugondo Djojopuspito (PPPI)
14. Kapan partai nasional indonesia berdiri dan siapa tokohnya?
Jawab:
Partai nasional Indonesia di bentuk di bandung tanggal 4 juli 1927
Tokohnya yaitu, Ir.soekarno, iskaq, budiarto, cipto mangunkusumo,sunaryo,tilaar, dan soedjadi
   15. Jelaskan apa yang dimaksud dgn politik etis?
        Jawab:
      Politik etis yang juga dikenal sebagai politik balas budi merupakan merupakan suatu pemikiran oleh kolonial yang memegang tanggung jawab atas kesejahteraan pribumi, dan ini merupakan kritik terhadap tanam paksa yang dilakukan oleh pihak jepang
   16.Kapan kolonialisma portugis di iindonesia dimulai?
Jawab:   
Kolonialisme Portugis di Indonesia dimulai 1509 - 1602. Pada tahun 1509 tiba pertama kali di Malaka dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque.
17. jelaskan bentuk – bentuk ekspalitasi :
     Jawab:
ü  Aturan tanam paksa
ü  Sistem pembelian prosentasi
ü  Berbagai pemungutan pajak
ü  Kerja rodi
a.Aturan taman paksa adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jendral Johannes Van Den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagaian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarun(Nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah colonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah colonial.
b.Sistem pemberian presentase adalah pemberian hadiah dari pemerintah bagi para pelaksana tanam paksa (penguasa pribumi, kepala desa) yang dapat menyerahkan hasil panen melebihi ketentuan yang diterapkan dengan tepat waktu.
c.Berbagai pemungutan pajak yaitu :
·         Official Assessment System : sistem pemungutan pajak memberikan wewenang       kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak tehutang wajib pajak.
·         Self Assessment System : Sistem pemungutan pajak ini memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk menghitung sendiri, melaporkan sendiri, dan membayar sendiri pajak yang terhutang yang seharusnya dibayar.
·         Withholding System : sistem pemungutan pajak ini memberikan wewenang kepada pihak lain atau pihak ketiga untuk memotong dan memungut besarny pajak yang tehutang oleh wajib pajak.
d.Kerja rodi adalah kerja tanpa upah, tanpa istirahat demi membangun sebuah benteng dan jalan raya, tanpa membantah apa yang telah diperintahkan oleh tentara belanda, dan menuruti apa yang diperintahkannya.
    18. Apa tujuan dibentuiknya voc?
         Jawab:
v   Menghindari persaingan tidak sehat diantara sesame pedagang Belanda.
v  Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan pedagang
v  Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi konflik dengan  spanyol
19. Sebutkan isi trilogi van deventer?
Jawab:
v  Irigasi (pengairan) , yaitu diusahakan pembangunan irigasi untuk mengairi sawah-sawah milik penduduk untuk membantu peningkatan kesejahteraan penduduk. 
v  Edukasi (pendidikan) , yaitu penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat pribumi agar mampu menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik. 
v   Migrasi (perpindahan penduduk) , yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah lain yang jarang penduduknya agar lebih merata
20.Jelasakan secara singkat kisah perjalan bangsa spanyol hingga sampai ke
 kepulauan maluku?

  Jawab 
Pada tahun 1511, Portugis yang dipimpin oleh d'Albuquerque berhasil menduduki pelabuhan Malaka. Dari Malaka, mereka melanjutkan pelayaran ke timur menuju Maluku, kepulauan penghasil rempah-rempah di Indonesia.
Pelayaran ini dipimpin oleh Antonio d'Abreau dan Francisco Serrao. Dalam pelayaran tersebut mereka singgah di Gresik kemudian menuju ke Pulau Banda. Pulau ini merupakan tempat pengumpulan rempah-rempah di Maluku.
Portugis kemudian bersahabat dengan Ternate di Maluku Utara. Pada tahun 1522, mereka mendirikan benteng Sao Paolo, tetapi kemudian meninggalkan Ternate pada tahun 1575. Hal itu terjadi karena rakyat Ternate tidak menyukai hak monopoli dan kegiatan Kristenisasi yang dijalankan Portugis.
Pada tahun 1521 bangsa Spanyol sampai di Maluku. Mereka mendapatkan Portugis di Ternate Oleh karena itu, mereka berlayar ke Tidore dan disambut dengan hangat oleh Sultan Tidore. Orang-orang Spanyol kemudian membantu Tidore menghadapi Ternate yang dibantu oleh Portugis.

Kedatangan orang Spanyol di Maluku menggelisahkan orang Portugis, karena mereka tidak mau mendapat saingan dari bangsa Eropa laonnya. Bangsa lain dianggap dapat mengganggu politik monopoli perdagangan rempah-rempah mereka.
Oleh karena itu, terjadi permusuhan antara orang Portugis dan orang Spanyol. Dalam permusuhan itu, Portugis dibantu oleh Tidore sedangkan Spanyol dibantu oleh Ternate. Pada tahun 1529, Portugis dan Ternate berhasil mengalahkan Tidore dan Spanyol. Namun, kapal-kapal Spanyol masih mengunjungi Maluku.